Kumpulan Informasi Penting Untuk Indonesia

Mengontrol Berat Badan Bayi

InfoSehat - Penyebab berat badan bayi tidak kunjung datang ada bermacam – macam. Normalnya, berat badan bayi yang baru lahir harus mencapai 2,5 kilogram. Berat ini normal, tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil. Sebab kalau terlalu kecil dikhawatirkan organ tubuhnya tak dapat tumbuh sempurna sehingga dapat membahayakan sang bayi sendiri. Sebaliknya, terlalu besar juga ditakutkan sulit lahir dan malah harus melahirkan dengan cara operasi. 

 
      Pertambahan berat badan bayi bisa dilihat per triwulan. Pada triwulan pertama, kenaikan berat badan berkisar 150 – 250g/minggu. Triwulan kedua, kenaikannya 5- 600g/bulan. Triwulan ketiga, naik 350 – 450g/bulan dan triwulan keempat sekitar 250 – 350g/bulan. 

      Acuan untuk melihat normal tidaknya berat badan adalah saat usianya mencapai enam bulan dan satu tahun. Di usia 6 bulan, berat badan bayi harus mencapai dua kali lipat berat lahir dan menjadi tiga kali lipatnya pada usia 1 tahun. Kurang dari ini, berat badannya bisa disebut rendah atau termasuk bayi kurus. 

      Bayi kurus adalah yang saat lahir berat badannya rendah atau di bawah 2,5 kg. Penyebabnya dipengaruhi saat masih berada dalam kandungan, jadi kesehatan janin sangat menentukan karena di situlah pembentukan dan pertumbuhan organ tubuh dimulai. 

      Selain itu, bayi kurus juga bisa mengindikasikan kekurangan gizi. Ini umumnya karena kebiasaan di keluarga di mana kadang ibu tidak cermat memberi nutrisi yang tepat untuk bayi. Padahal, bayi perlu asupan nutrisi yang seimbang. Bisa juga karena si bayi bosan dengan makanan yang itu-itu saja dan akhirnya tidak mau makan. Di sisi lain, kondisi psikis bayi menentukan pula keinginannya untuk makan. Kalau dia merasa tertekan karena sering dipaksa, bisa saja nafsu makannya berkurang. 

      Konsultasi ke dokter merupakan jalan lain yang bisa dilakukan. Karena untuk mengembalikan berat badan bayi menjadi normal, kita harus melihat apa yang menjadi sebabnya. Bila karena penyakit, maka harus disembuhkan dan sambil menyembuhkan penyakitnya, kita pun harus melakukan konsultasi gizi untuk mengetahui gizi yang tepat bagi bayi. 

      Jika memang penyebabnya adalah penyakit, tidak ada cara lain bahwa penyakit tersebut harus disembuhkan secara total. Pada saat yang sama pula, bayi harus diberi nutrisi yang cukup agar ia tidak jadi kurus. Sebab jika bayi terkena infeksi dan dibiarkan tanpa ada tindakan tepat hingga akhirnya menimbulkan masalah kekurangan gizi, akan kesulitan dalam meningkatkan berat badannya. Penanganannya pun akan menjadi lebih kompleks. 

      Ciri-ciri bayi kekurangan gizi atau malnutrisi bisa dilihat dari fisiknya. Bila parah hanya tinggal kulit dan tulang saja. Pemberian gizinya pun tidak hanya satu segi saja tetapi harus seimbang antara pemberian protein, karbohidrat, lemak, kalori dan vitamin. Sumbernya pun tidak harus yang mahal. Seperti protein, tidak harus dari hewani saja, dari nabati pun bisa, misalnya anak diberi makan tahu dan tempe. 

Sumber : melindahospital.com
Back To Top