Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)
adalah sebuah tindak kriminal yang cukup marak di Indonesia. Kasus ini
melanda banyak rumah tangga baik di Desa maupun di kota. Tidak peduli
pasangan muda atau yang telah lama menjalani biduk rumah tangga, tidak
luput dari kasus kriminalitas ini.
Seperti halnya yang dialami oleh seorang wanita berinisial N.Q. ini.
Wanita cantik ini mengalami tindak kekerasan yang membuat bibir indahnya
menjadi pecah dan bengkak. Karena kebingungan harus berbuat apa,
akhirnya N.Q mengupload foto-foto wajahnya yang terluka akibat suaminya
di sosial media Facebook.
1. Bukan yang Pertama
Sepertinya semua orang tahu bahwa pelaku kekerasan adalah tipe orang
yang akan selalu mengulang perbuatannya. Jarang sekali kekerasan dalam
rumah tangga terjadi sekali dan berhenti di sana. Pola yang sama
biasanya akan terus berulang, bahkan hingga menyebabkan hal fatal
seperti kematian.
Hal ini juga yang dirasakan oleh N.Q. Dalam caption foto yang dia unggah
pada 17 Maret lalu, wanita asal Dumai ini menulis, “sudah sekian kali
kau hancurkan aq…” N.Q memang mengaku bahwa kekerasan tersebut telah
terjadi sejak awal pernikahan mereka, namun wanita berkulit putih ini
memutuskan untuk “bersabar” atas perbuatan suaminya
2. Meminta Bantuan di Sosial Media
N.Q adalah wanita yang berasal dari Dumai dan sekarang ini tengah
berdomisili di Jombang, Jawa Timur. Sejak menikah dia memang tinggal di
daerah tersebut, mengikuti daerah asal suaminya. Di Jombang, N.Q tidak
memiliki saudara lain, kecuali saudara dari suaminya dan kedua buah
hatinya.
Karena tidak tahu harus meminta pertolongan kemana, akhirnya N.Q
mengunggah foto-foto dimana wajahnya telah terluka dan meminta para
netizen untuk menyebarkan kasus yang dialaminya. Beberapa pengguna
Facebook sempat curiga bahwa N.Q hanyalah mencari sensasi di dunia maya.
Namun anggota keluarga dari wanita yang akrab disapa “Inung” ini
mengklarifikasi bahwa kasus ini benar-benar terjadi.
3. Suami Belum Menjenguk Sama Sekali
Luka yang dialami N.Q akibat tangan kasar suaminya cukup berakibat
fatal. Dia mengalami luka parah di bagian bibir dan mengalami sakit
kepala yang sangat hebat. Wanita berhidung mancung tersebut mengaku
merasa pusing setiap kali menggerakkan kepalanya. Beberapa hari lalu NQ
telah menjalani CT scan dan tengah menunggu hasil dari dokter.
Meski sang istri telah terkapar lemah, sang suami tidak kunjung datang
untuk menjenguk sang istri. NQ juga mengaku bahwa anaknya sakit, padahal
dirinya sendiri juga masih belum pulih dari penganiayaan sang suami.
Pernikahan NQ dengan suaminya telah dikaruniai seorang puteri dan
seorang putera.
4. Hamil 5 Bulan
Begitu foto-foto dan kabar soal NQ beredar di Facebook, para pengguna
jejaring sosial tersebut mengutuk keras aksi sang suami. Mereka
menyarankan NQ untuk segera menceraikan sang suami dan kembali ke daerah
asalnya di Dumai. Namun, perceraian sepertinya tidak bisa dilakukan NQ
karena dirinya tengah mengandung selama 5 minggu.
Dalam sebuah posting di akun Facebooknya, NQ mengaku bahwa dirinya telah
mengandung anak ke 5 dari sang suami, setelah 4 kali melakukan aborsi.
Namun, anehnya, dalam postingan yang sama NQ justru meminta maaf kepada
sang suami, padahal dialah yang menjadi korban dalam kasus ini.
5. Mengaku Masih Cinta
Ini adalah persoalan klasik yang dihadapi wanita yang mengalami KDRT.
Para wanita yang sudah teraniaya tersebut mengaku berat meninggalkan
suami mereka karena “masih cinta”. Padahal, cinta tanpa adanya sikap
saling menghargai dan menghormati adalah omong kosong belaka.
Dalam caption sebuah foto, NQ menuliskan, “Suamiku.. walau engkau
selingkuh dengan wanita lain atau engkau menjadikan aku istri keduamu
aku ikhlas, suamiku. Aku tetap menyayangimu suamiku.” Entah bagaimana
korban masih bisa merasa seperti itu ketika dirinya telah terluka secara
lahir dan batin.
Saat ini NQ masih menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di
Jombang. Wanita cantik itu berharap dirinya segera pulih, namun lebih
dari itu dia sangat mengharapkan sang suami akan datang menjenguknya. NQ
mengaku telah melaporkan kasus ini ke kantor polisi, namun polisi
menolak berkasnya. Hal tersebut diduga karena kuatnya pengaruh keluarga
besar sang suami di daerah tersebut.
Tindakan kriminal tidak boleh kita tolerir, termasuk KDRT. Jika kita
tidak menegakkan hukum dan hak kita, maka kejadian seperti ini akan
terus berlanjut. Semoga NQ dan anak-anaknya diberi jalan keluar yang
terbaik.
Sumber : jelajahsehat.com
Tag :
Berita